Selasa, 20 Januari 2009

TUGAS SIM PA NURUL


MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA HUTAN (SISDH)

DI PERUM PERHUTANI

Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen UNSOED

untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen



Your browser may not support display of this image.











Disusun oleh :

    Untoro T. Kurniawan P2CC07121

    Imam Tahyudin P2CC07115

    Tanti Yuliastuti P2CC07117

    Miladiah K P2CC07118

    Fajar Tri Asih P2CC07129


PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO 2009

PENERAPAN SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA HUTAN (SISDH)

DI PERUM PERHUTANI

  1. Latar Belakang

    Perkembangan teknologi yang pesat memberikan suatu keuntungan dalam proses pengelolaan, pengaksesan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Dalam era digital seperti saat ini, hampir semua perusahaan maupun instansi pemerintah berupaya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk peningkatan kinerja, promosi, penguatan jejaring maupun peningkatan pelayanan kepada publik.

    Perum Perhutani sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang kehutanan, khususnya hutan di Pulau Jawa dan Madura telah lama menerapkan sistem infomasi manajemen guna mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Dengan wilayah pengelolaan hutan seluas + 2,5 juta ha yang berada di Pulau Jawa dan Madura tentu diperlukan informasi terkini yang cepat dan akurat. Sejak tahun 1993 Perum Perhutani telah menggunakan sistem informasi sumberdaya hutan dengan pengolahan data elektronik (SISDH-PDE) yang merupakan salah satu sistem aplikasi yang terintegrasi dimana memberikan pengaturan yang begitu komplit terhadap data. Sistem ini dirancang untuk menyimpan data base Sumber Daya Hutan (SDH), database Pengelolaan Hutan (PH), database Keamanan (KAM), database Agraria (AGR), database Tanah Perusahaan (TP), memproses data dan menyajikan keluarannya. Keluaran SISDH-PDE antara lain adalah Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH), Rencana Teknik Tahunan (RTT) dan Neraca SDH. Keluaran-keluaran inilah yang menjadi salah satu kontrol dalam pengambilan kebijakan Perusahaan, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

  1. Tinjauan Pustaka
  1. Sistem Informasi Manajemen

    Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern maupun ekstern) kepada manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Gagasan sebuah system informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya komputer. Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi. Komputer telah menambahkan sebuah teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya, sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, diimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen.

  1. Unsur – Unsur Sistem Informasi

    Sistem Informasi mempunyai 3 (tiga) unsur utama, yaitu :

    • Input, yang menerima data sebagai masukan
    • Proses, yaitu memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain
    • Output, yaitu memperoleh informasi sebagai keluaran

    Your browser may not support display of this image.


    Prinsip tersebut diatas berlaku baik untuk sistem informasi manual, elektromagnetis maupun komputer.

  1. Integrasi Sistem Informasi

    Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.

    Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi.

    Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informsi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.

    Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke sistem lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi/perusahaan.

  1. Pengelolaan Sumber Daya Hutan

    Perum Perhutani dalam pengelolaan sumber daya hutannya menerapkan prinsip – prinsip pengelolaan hutan lestari berdasarkan suatu rencana yang matang dan lengkap, dimanfaatkan secara arif dan bijaksana agar memperoleh manfaat yang lestari baik manfaat lingkungan, manfaat ekonomi maupun manfaat sosial.

    Guna tercapainya tujuan pengelolaan hutan lestari, Perum Perhutani menyusun Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan setiap 10 tahun sekali di tiap Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). RPKH ini memuat segala jenis kegiatan pengelolaan hutan yang diatur menurut waktu dan tempat dalam kurun waktu 10 tahun. Setiap tahun RKPH dijabarkan pada Rencana Teknik Tahunan (RTT). Setiap tahun pula perkembangan potensi hutan diikuti dan diamati melalui neraca sumberdaya hutan sehingga setiap terjadi perubahan kawasan dapat segera dintisipasi.

    Sistem informasi manajemen ini sudah dilakukan sejak berdirinya Perum Perhutani pada tahun 1972, namun pada waktu itu masih dilakukan secara manual. Seiring perkembangan jaman maka tahun 1993, Perum Perhutani menggunakan teknologi komputer yang disebut Sistem Informasi Sumber Daya Hutan dengan Pengolahan Data Elektronik (SISDH-PDE)

  1. Output yang Dihasilkan

    Sistem Informasi Sumber Daya Hutan dengan Pengolahan Data Elektronik (SISDH-PDE) dapat memberikan keluaran (output) berupa :

  • Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH),
  • Rencana Teknik Tahunan (RTT) dan
  • Neraca Sumber Daya Hutan.

  1. Kualitas Informasi yang dihasilkan

    Informasi yang dihasilkan dari SISDH-PDE cukup akurat dan cepat dalam menggambarkan potensi sumber daya hutan yang ada sehingga manajemen dapat menentukan kebijakan perusahaan yang tepat. Sistem ini masih terus disempurnakan mengingat output yang dihasilkan terkadang masih belum sepenuhnya memberikan informasi status/kondisi sosial masyarakat seperti yang diharapkan manajemen dan atau assesor luar negeri.

  1. Hambatan dalam penerapan

    Dalam aplikasinya ada beberapa hambatan :

  • Pemahaman tentang proses manajemen perusahaan kurang dipahami oleh programmer sehingga sistem informasi belum mampu memberikan output yang diharapkan oleh manajemen.
  • Cara berpikir manusia yang kompleks belum bisa terakomodir oleh bahasa program sehingga sistem (program) komputer tersebut tidak dapat memproses data yang dikehendaki manajemen.

  1. Kesimpulan
  1. Informasi yang cepat tepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi atau perusahaan menjadi cepat berkembang. Untuk itu SIM mempunyai peran yang sangat penting.
  1. Penggunaan perangkat komputer akan mempercepat proses pengolahan data dalam penerapan SIM.
  2. Sistem Informasi Sumber Daya Hutan dengan Pengolahan Data Elektronik (SISDH-PDE) meski telah dapat memberikan gambaran tentang potensi (fisik) tetapi masih perlu penyempurnaan di bidang sosial.



Daftar Pustaka

        Anonimous, 2000. Standar Prosedur Operasi Sistem Informasi Sumberdaya Hutan dan Sistem Informasi Geografis dengan Pengolahan Data Elektronik. Direksi Perum Perhutani

        Anonimous, 2000. Problem Solving Pengoperasian Aplikasi SISDH. Biro Perencanaan SDH Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

        Anonimous, 2002. Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat di Unit I Jawa Tengah. Biro Pembinaan SDH. Semarang.

Minggu, 18 Januari 2009

INFO TDA

Tentang TDA
Oleh : Badroni Yuzirman
14 Juni 2008 03:52 WIB
.
Tentang Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

Apa Itu Komunitas TDA?

Adalah sebuah komunitas bisnis yang bervisi menjadi Tangan Di Atas atau menjadi pengusaha kaya yang gemar memberi kepada sesamanya. Istilah kerennya adalah abundance atau enlightened millionaire.

Lho, sesederhana itu?

Tidak, nama ini merupakan perwujudan dari keyakinan kami bahwa menjadi Tangan Di Atas itu lebih mulia dari pada Tangan Di Bawah (TDB). Kami mengartikannya juga TDA sebagai pengusaha dan TDB sebagai karyawan. Di samping itu kami juga meyakini bahwa dengan menumbuhkan semangat berwirausaha, merupakan salah satu solusi konkret terhadap permasalahan ekonomi bangsa.

Bagaimana cara mewujudkannya?

Ya, tentu saja dimulai dari kami sendiri. Dengan semangat saling berbagi, saling mendukung dan bekerja sama dalam komunitas TDA. Semua itu telah diwujudkan dalam beberapa kegiatannya.

Kenapa harus dengan komunitas?

Kami yakin dengan bersama-sama segalanya akan lebih ringan. Keyakinan itu terbukti dengan kebersamaan ini kami bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri.

Ada ciri khas lain yang membedakan TDA?

Ada, yaitu action oriented. Makanya seiring diplesetkan menjadi Take Double Action. TDA menghindari banyak melakukan diskusi dan perdebatan yang tidak produktif.

Apakah TDA lembaga sosial?

Dalam aktivitasnya, TDA adalah komunitas sosial, non profit. Tapi tujuannya adalah pragmatis yaitu agar para membernya menjadi 100% TDA alias pengusaha kaya.

Siapa saja member TDA ini?

Beragam. Tapi kalau di bagi ada 3 kategori, yaitu:

1. TDA, yaitu member yang sudah full berbisnis dan dalam upaya meningkatkan bisnisnya ke jenjang lebih tinggi.
2. TDB, yaitu member yang masih bekerja sebagai karyawan dan sedang berupaya untuk pindah kuadran menjadi TDA
3. Ampibi, yaitu member yang masih dalam tahap peralihan dari TDB ke TDA dengan melakukan bisnis secara sambilan

Sudah berapa member TDA?

Sampai saat ini (September 2007) sudah mencapai 1.300 orang sejak didirikan tanggal 22 Januari 2006.

Apa saja kegiatan TDA?

TDA Garment (12 kios di ITC Mangga Dua dan 4 di Metro Tanah Abang)
TDA Seluler (9 konter ITC Mangga Dua)
TDA IT (+- 20 kios Mangga Dua Square, workshop, seminar IT)
TDA Goes To Franchise (kajian dan laboratorium konsep bisnis)
TDA Peduli (kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap Dompet Dhuafa Republika)
TDA Wealth Strategy Club (diskusi dan penerapan wealth strategy)
TDA Event Organizer (seminar, talkshow, bazaar, pameran, tour)
TDA Business Re-education (seminar, business game, business coaching, bekerja sama dengan Action International Business Coaching http://www.action-international.com/, http://www.actioncoaching.com/)
TDA Business Conference on Yahoo! Messenger
TDA Business Portal (on progress)
TDA Daerah (Bekasi, Tangerang, Depok, Surabaya, Yogyakarta, Batam)
TDA Spiritual (pengajian bulanan)
TDA Finance
TDA Business Book Club
dll

Bagaimana awal berdirinya TDA?

Agak panjang dan unik ceritanya. Ini berawal dari sebuah blog yang ditulis oleh salah satu pendiri TDA, yaitu Badroni Yuzirman (http://www.roniyuzirman.blogspot.com/). Isi blog tersebut menurut sebagian orang cenderung memprovokasi pembacanya untuk menjadi pengusaha atau TDA. Kemudian, dari para pembaca blog tersebut tercetus ide untuk membuat pertemuan dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang sering diceritakan di blog tersebut. Tanggal 12 Januari 2006 adalah tanggal diadakannya talkshow tersebut yang dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di Restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta Timur.

Dari talkshow itulah diperkenalkan istilah Tangan Di Atas yang diperluas tafsirnya menjadi pengusaha atau pedagang. Para peserta kemudian ditantang untuk langsung take action memulai bisnis. Pada tanggal 1 Februari, seminggu setelah itu dibukalah Moslem Fashion Area dengan para pengisi kiosnya 12 orang dari peserta talkshow itu.

Untuk memperlancar komunikasi di antara para alumni talkshow, maka dibuatlah sebuah mailing list untuk saling berkoordinasi mengenai toko masing-masing dan membahas permasalahan bisnis. Pada akhirnya mailing list itu kemudian dibuka untuk umum dengan anggota mencapai ratusan orang.

Kisah Orang Sukses

Bermula dari Iseng, Menjadi Market Leader

Bermula dari sebuah keisengan, peranti lunak akuntansi yang dirancang Fadil Fuad Basymeleh dan teman-temannya kemudian dijual. Responnya cukup bagus. Peranti lunak yang dilabeli Zahir itu laris manis di pasaran.

Kini, di usianya yang tergolong muda, Fadil Fuad Basymeleh, Direktur Utama PT Zahir International sukses meraup omzet Rp 6 miliar lebih per tahun. Pria kelahiran Surabaya 6 November 1971 ini telah membuktikan, bisnis yang fokus dan inovatif akan mengantarkan sebuah produk menjadi market leader.

Bisnis sudah menjadi bagian hidup bagi Fadil muda sejak kuliah di ITB pada 1991. Awalnya dia terjun ke bisnis setting dan lay out. Fadil terpaksa berhenti kuliah pada 1996. Keputusan tersebut diambil setelah dia menerima kucuran kredit sebesar Rp 50 juta dari PT. Sarana Modal Ventura. "Waktu itu saya harus fokus untuk menjalankan bisnis, apalagi setelah mendapat tambahan modal," ujar Fadil.

Pada 1997, Fadil kembali mendapat kucuran modal senilai Rp 600 juta.

Modal tersebut digunakan untuk membeli mesin cetak. Tapi, krisis ekonomi pada 1997 telah menghempaskan bisnisnya. Pada saat itulah Fadil berpikir, untuk bisa mendapatkan kucuran kredit, biasanya bank atau kreditor mensyaratkan adanya laporan keuangan yang tersusun rapi.

Dari situlah Fadil iseng membuat software akuntansi yang bisa membantunya mengambil keputusan bisnis dalam waktu cepat. Peranti lunak itu dijual kepada orang lain dan ternyata disukai. Fadil Fuad Basymeleh yang baru berusia 26 tahun beralih ke bisnis software house.


Bermula dari Bandung

Fadil mengawali bisnis berjualan software dari Bandung Jawa Barat.

Bandung dipilih karena kebetulan dia mengenyam pendidikan di Teknik Fisika ITB. Software yang dipasarkan Fadil sebenarnya bukan sebatas software akuntansi seperti yang sudah banyak beredar. Dia menyebut, Zahir merupakan software untuk decision support system atau sistem pendukung keputusan. Tapi, kata Fadil, decision support system bukan nama yang populer dan kurang menjual. Untuk lebih mudahnya, Fadil kemudian menyebut produknya dengan software akuntansi. Jadilah, Zahir dikenal sebagai software akuntansi seperti sekarang.

Keberhasilan Fadil, membangun merek Zahir hingga dipakai sekitar 5.000 perusahaan butuh proses panjang. "Sukses itu bukan pada hasil, tapi pada prosesnya," ujarnya.

Untuk memenangkan persaingan pasar, Zahir terus berinovasi. Produknya terus dikembangkan dengan layanan yang juga terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pada 2000 lalu, kantor Zahir berpindah dari Bandung ke Jakarta. Pindah kantor dilakukan seiring meningkatnya bisnis penjualan software akuntansi ini. Untuk lebih mendukung aktivitas bisnisnya, pada 2002 lalu, Fadil mendirikan PT. Zahir Internasional.

Sebagai pengusaha muslim, Fadil Fuad Basymeleh menyadari, umat Islam saat ini belum optimal dalam memanfaatkan teknologi informasi khususnya untuk menunjang bisnis mereka. Karena itulah, kata Fadil, peran TI menjadi penting untuk saat ini. "Proses input data yang manual kan sekarang bisa diotomatisasi. Tapi kalau penggunaan software seperti Zahir ini tidak dipopulerkan, ya kita akan tetap tertinggal," tegasnya.


Tangan Di Atas Lebih Baik

Sebagai pebisnis, Fadil merasakan betul turun naiknya dunia usaha, termasuk ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1997. "Sukses itu kan seberapa kuat kita bangkit kembali setelah jatuh. Yang penting, sesudah jatuh kita harus bangkit lagi dan selalu meminta bantuan kepada Tuhan." Itulah yang menjadikan Fadil tak pernah mundur.

Dia bahkan tertantang mengembangkan usahanya.

Inovasi dan tidak mudah menyerah, telah menjadi kunci keberhasilan Fadil dalam mengembangkan bisnis di bidang TI. Inovasi ini dibuktikan dengan membuat perangkat lunak yang memudahkan pebisnis mengambil keputusan.

Keberanian Fadil terjun ke dunia bisnis dan menjadi pengusaha, salah satunya dimotivasi oleh hadist yang menyatakan bahwa tangan yang di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah. Dengan tangan di atas, maka orang yang bersangkutan bisa beramal, bersodaqoh dan berinfak sebanyak-banyaknya. Bukan hanya itu saja. Baginya, menjadi pengusaha tak ubahnya menjadi pemimpin.

"Islam kan mengajarkan, setiap kamu adalah pemimpin. Kalau saya hanya jadi karyawan dan kemudian ada teman sekantor yang berbuat maksiat, saya kan tidak punya kekuatan untuk melarang. Tapi jika saya menjadi pemimpin maka saya bisa melarang hal itu. Kepemimpinan seseorang benar-benar diuji ketika menjadi pengusaha. Salah satu ujiannya, apakah pengusaha bersangkutan bisa menerapkan hukum-hukum Islam di kantornya," jelasnya.

Menjadi karyawan tentu berbeda dengan menjadi pengusaha. Bagi Fadil, menjadi pengusaha identik dengan keleluasaan. Hal ini dirasakannya saat hendak menunaikan ibadah. Sebagai pengusaha, Fadil selalu berharap bisa beribadah secara lebih baik. Seperti untuk shalat, maka dia bisa memilih menjalankannya di masjid. Dengan berstatus karyawan, jelas hal itu akan menimbulkan kerepotan tersendiri. Karena pada umumnya para karyawan terikat dengan jam kantor.

Jadi Saudara atau Jadi Karyawan

Dirut PT. Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh punya pandangan menarik seputar bagaimana memperlakukan karyawan. Baginya, ada dua tipe orang. Pertama, orang yang memperlakukan dirinya sebagai karyawan, dan yang kedua adalah orang yang memperlakukan dirinya sebagai saudara. Orang jenis pertama, kata Fadil, lebih memilih untuk bekerja, menerima gaji dan melakukan aktivitasnya sesuai aturan.

Kondisi ini menciptakan kekakuan hubungan antara atasan dan bawahan.

Atas dasar itulah, dia lebih suka hubungan seperti saudara dan kalau bisa menjadi keluarga.

"Kita punya mimpi besar sama-sama. Meskipun Anda nanti mimpinya agak berbeda jauh, tapi selama perjalanan, kita bersama. Nah di situ enak, tidak atasan-bawahan dan tidak kaku. Kita sama-sama seperti keluarga," urainya.

Namun, kata Fadil, semuanya kembali pada pilihan karyawan. Beberapa karyawan ada yang minta dibuatkan aturan tentang lembur. Usulan seperti ini, menunjukkan bahwa si karyawan lebih memposisikan dirinya murni sebagai karyawan dan bukan lagi sebagai keluarga. Jika ada karyawan sakit, kata Fadil, biasanya perusahaan akan memberikan bantuan. Jumlah bantuan ini memang berbeda-beda tiap karyawan sesuai prestasinya. Namun perlakuan tersebut rupanya memicu rasa iri di kalangan karyawan. Inilah yang kemudian menjadikannya mengeluarkan aturan lagi.

"Kalau sudah begini, posisinya benar-benar seperti karyawan. Sebab, kalau pemberian bantuan telat, mereka komplain," kata Fadil.

Padahal, menurut Fadil, orang-orang yang berpikiran besar dan jauh tidak akan terlalu memperhitungkan hal-hal seperti ini. "Jadi matanya itu mata jauh. Sekarang terlihat tidak enak di sana-sini. Yang dilihat saat ini, padahal perusahaan ini masih berjalan untuk besar. Kita perlu orang-orang besar saat itu. Perlu jenderal-jenderal besar. Kalau Zahir ke mana-mana, kita kan perlu banyak jenderal saat itu," tegasnya.

Diniatkan untuk Ibadah

Apa motivasi Fadil Fuad Basymeleh terjun ke dunia bisnis seperti sekarang? "Ibadah," katanya lugas. Sejak kuliah di ITB Bandung, Fadil memang sudah akrab dengan bisnis. Ini tak lepas dari keputusannya untuk nikah muda waktu itu. Sebagai suami, dia bertanggung jawab untuk bisa memberi makan istri dan anaknya.

"Kalau niatnya ibadah dan berbuat baik pasti ada jalan dari Allah. Itu kan niat baik. Jelas kekuatan-kekuatan Allah yang membantu kita.

Karena niat kita kan niat baik. Kita ndak mau maksiat. Uang yang kita hasilkan tidak untuk foya-foya bukan untuk yang ndak-ndak. Pasti Allah menolong," paparnya yakin.

Sesuai janji yang disebutkan di Quran, kata dia, Allah pasti akan menolong orang-orang yang beriman. Adapun orang yang berbuat dhalim pasti tidak akan beruntunng. Menurutnya, ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari Islam sebagai agama.

"Yang jelas niatnya jangan memanfaatkan agama untuk bisnis. Tapi, keputusan bisnis itu murni dari kita. Juga harus berdasarkan kesadaran dari kita, bahwa kita disuruh berbuat baik. Orang yang terbaik adalah orang yang panjang umurnya dan banyak amalnya," tegas Fadil.

Untuk memperbanyak amal ini, lanjut Fadil, seseorang bisa berkiprah sesuai keahlian yang dimiliki. Jika orang itu penulis, maka dia bisa menulis. Kalaupun orang itu seorang ulama atau guru, maka amal yang bisa dilakukan adalah mengajar sebanyak mungkin orang. Sebagai pengusaha, Fadil mengaku, amal yang bisa diberikannya adalah melakukan usaha atau bisnis yang sesuai syariat Islam.


Sedekah dan Mahabbah Kepada Orang Tua

Bersedekah dan cinta (mahabbah) pada orang tua punya arti penting bagi Fadil. Orang yang bersedia menyedekahkan hartanya, kelak akan dibalas 7 kali lipat, 10 kali lipat, bahkan hingga 700 kali lipat.

"Dan itu janji Allah pasti ditepati. Nah tinggal kita yakin atau nggak. Waduh kalau saya ngikutin aturan Allah, saya nggak dapat order nih. Saya nggak nyuap gak dapat order. Kalau sudah begitu, kuat-kuatan kita yakin. Tawakkal kan itu artinya. Nah kalau kita sudah tawakkal sudah pasti beres semua," kata Fadil.

Cinta pada orang tua, lanjut Fadil, ibarat jimat yang tidak bisa dilepaskan. Rasa cinta dan bakti kepada orang tua bisa menjadi sumber motivasi sekaligus pembuka pintu rezeki.

"Ada hadisnya, sungguh merugi, sungguh merugi kamu punya orang tua tapi tidak bisa membuat dia masuk surga. Ada lagi, pintunya jannah orang tua. Kalau mau memanfaatkan pakai, kalau nggak ya sudah terserah kamu," jelas Fadil.

Orang tua, tegasnya, merupakan kunci kebahagiaan. Ini karena, doa orang tua pasti terkabul. Untuk itulah, menyenangkan kedua orang tua hukumnya harus bagi Fadil. "Kita membantu dia sedikit saja, pasti dia senang, walaupun nggak minta. Itu luar biasa sekali dan sudah saya buktikan. Saya juga selalu berkomunikasi, telepon orang tua tiap hari karena jauh. Kalau lagi sakit kita bantu berobat, kita motivasi semangat hidupnya kalau dia lagi down. Ada masalah ya kita bantu," jelasnya.

Kepuasan Batin, Bukan Uang

"Saya itu terlalu gampang mendengarkan orang dan mudah menerima pendapat. Banyak pendapat yang saya masukkan ke produk Zahir," ujar Fadil Fuad Basymeleh. Karena terlalu gampang mendengarkan pendapat orang itulah, produk software yang dirancang terus mengalami perubahan. Semuanya demi memudahkan pengguna Zahir. Fadil mengaku, ada kepuasan batin tersendiri jika produknya bisa memudahkan pebisnis dalam menyusun laporan keuangan dan mengambil keputusan bisnis.

"Ada kepuasan batin, nah uang itu adalah efek samping. Uang akan datang dengan sendirinya kalau produk Zahir bagus. Dengan memakai Zahir, pengusaha bisa melihat langsung kinerja bisnisnya. Penggunaan softwarenya juga mudah karena dibuat dalam bahasa Indonesia," jelas Fadil.

Pengembangan software lokal, kata Fadil, masih terbuka luas.

Sayangnya, masyarakat Indonesia masih menganggap produk software buatan luar negeri lebih bagus daripada buatan lokal. Namun kondisi itu tak menyurutkan rencana besar Fadil mengembangkan bisnis software akuntansi. Pengembang lokal diyakini punya peluang untuk menciptakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi lokal, satu hal yang tidak bisa dipenuhi pengembang global.

Segmen UKM yang menjadi bidikan produk Zahir memang tepat. Fadil Fuad Basymeleh menghitung, di Jakarta saja paling tidak ada sekitar 700 ribu UKM yang menjalankan berbagai macam bisnis. Bila menggarap 10%-nya saja, berarti sudah 70 ribu UKM yang memakai produk Zahir.

Bila dikalkulasi, ia memperkirakan potensi pasarnya bisa mencapai Rp 35 miliar. Terlebih lagi jika pengembangan softwarenya disesuaikan dengan selera lokal, maka produk tersebut bakal makin kompetitif.

Fadil bermimpi akan mengikuti langkah Apple Computer dalam mengembangkan bisnis software-nya. Dia ingin Zahir bisa menguasai segmen pasar tertentu dengan volume penjualan yang besar serta memiliki klien yang loyal. "Kita main di pasar perusahaan menengah kecil, tidak untuk korporasi besar. Zahir itu hanya untuk UKM. Kalau untuk perusahaan besar mungkin kami akan membuat brand lain," paparnya optimistis. ***

Informasi mengenai produk Zahir bisa di lihat di http://www.zahiraccounting.com/

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes